Perantauan 2: Kumaha Damang? :)


Dan Bandung, bagiku bukan cuma urusan wilayah belaka. Lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi.
Mungkin, Bandung diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum, mungkin
(“Tuhan menciptakan tanah Priangan tatkala sedang tersenyum” - MAW Brouwer)
Mungkin saja ada tempat yang lainnya, ketika ku berada di sana, akan tetapi perasaanku sepenuhnya ada di Bandung, yang bersamaku ketika rindu. Yang bersamaku ketika rindu. 
Kutipan Pak Pidi Baiq di atas emang sukses bikin baper. Bikin ingatanku melayang pada masa-masa puber terbaik. Masa SMA. Masa SMA memang penuh cinta. Bukan cuman cinta-cintaan jenis simpanse gitu. Aku juga dikenalkan dengan cinta lain.

Bandung membuatku jatuh cinta. Bahkan sebelum Kang Ridwan Kamil menjadi walikotanya.

Cerita mengenai masa SMA-ku sebenarnya sudah aku posting jauuuuuh banget sebelum ini. Ada empat part lagi. Bisa dibuka link-nya di bawah ini:

Yang Menarik Saat SMA (Part 1)
Yang Menarik Saat SMA (Part 2)
Yang Menarik Saat SMA (Part 3)
Yang Menarik Saat SMA (Part 4)

Yang saat ini pengen aku bahas adalah Bandung. Mengenal kota Bandung adalah anugerah. Tak henti Audi untuk bersyukur pada Allah karena dijodohkan dengan kota ini.

Mimpi menjalani perantauan lagi dimulai dari Kompetisi Matematika PASIAD (KMP) yang aku ikuti waktu SMP. Dari sanalah pertama kalinya aku mengenal sekolah PASIAD. Sekolah yang punya seragam merah-merah, hehehe.

Juli 2010, itulah pertama kali aku menginjakan kaki di kota ini, Bandung, kota tempat Pak Habibie dan Bu Ainun menyemai cinta. Seperti tarzan masuk kota. Udah mah baru keluar dari pesantren, trus langsung masuk ke kehidupan kota besar. Untung aku nggak sendiri. Aku bersama dengan anak-anak perantauan lainnya yang berasal dari sumber yang sama. Itu cukup membantuku buat mulai perlahan beradaptasi.

Bahasa Sunda

Rebo Nyunda, program walikota Ridwan Kamil untuk melestarikan Bahasa Sunda.
(sumber: infobdg)

Awal-awal di Bandung, kami ke mana-mana harus ditemanin sama satu orang warga Sunda lokal. Maksudnya, anak Pribadi yang bisa bahasa Sunda. Kenapa? Yaa, seperti yang aku denger dari teman juga, pedagang itu biasanya suka ngasih harga tingga sama pendatang. Jadi, kita kalo beli-beli sesuatu, use your Sundanese vocabularies! Seperti: ieu teh sabaraha? (Ini berapa (harganya)?)

Oh, ya, kalo udah lama di Bandung pasti logatnya udah keikut Sunda juga. Kalo apa-apa pake embel "mah", "teh", "weh", dan "atuh". Contoh penggunaannya:

  • Aku, mah, kalo pergi kemana-mana naik angkot.
  • Ini, teh, gimana cara makenya?
  • Gini aja, weh.
  • Bisa aja, atuh.
Berikut juga daftar kata-kata bahasa Sunda yang sering aku pake waktu di Bandung, dan mungkin beberapa masih aku pake sampe sekarang. Bagi yang masih newbie Sunda-nya, mungkin ini bisa membantu:

  • Geuleuh = jijik, nggilani-nya Sunda
  • Punten = permisi
  • Teuing = nggak tahu
  • Deui = lagi
  • Naon = apa
  • Kumaha = gimana
  • Ceunah = katanya
  • Beungeut = wajah
  • Pisan = banget
  • Geulis = cantik
  • Kasep = ganteng 
  • Aing = aku, eh tapi ini kasar banget yak. Not recommended.
  • Siah = kamu, kasar banget juga.
  • Urang = aku, lumayan.
  • Maneh = kamu, agak kasar.
  • dll
Oh, ya, perhatikan juga tingkat kesopanannya, yak. Pokoknya ada kata-kata yang lazim kita pake ke teman kita tapi bakal disemprot jika dipake ke orang yang lebih tua. Soalnya ada temanku, dia orang Medan, pernah ngomong ke Pak Satpam (yang orang Sunda) dan pakai "siah". Setelah itu dia langsung kena teguran.

Surga Kuliner

Di Bandung, berat badanku bertambah berkilo-kilo. Tidak lain karena Bandung emang surganya makanan! Di mana-mana ada tempat makan. Di mana-mana ada gerobak makan. Pokoknya, kalau kamu nyasar di Bandung, kamu bakal tetap kenyang! Asalkan punya duit juga sih, hehehe. Bahkan ada beberapa jalan di Bandung yang kalo kamu berjalan menelusurinya, kamu bakal nemu tempat makan tiap kali berpindah langkah. Seperti di Jalan Sumatera, Jalan Gelap Nyawang, Jalan PHH Mustofa, dan Jalan Tubagus Ismail.  

Mau rekomendasi tempat makan? Cek aja Top 7 Tempat Makan Favorit Saya di Bandung.

Tempat Nongkrong

Bukan anak gaul kalo nggak nongkrong. Iyalah, masa di Bandung cuman buat tidur doang? Biasanya, nih, nongkrong itu identik dengan mall dan pusat perbelanjaan. Kalo mall di Bandung, yang paling sering aku tongkrongin adalah Bandung Indah Plaza (BIP) di Jalan Merdeka. Sedangkan mall favoritku di Bandung adalah Ciwalk, yang terletak di Jalan Cihampelas. Kalo mau yang lebih elite, bisa ke Paris van Java (PVJ) di Jalan Sukajadi. Tapi daerah ini sering kena macet, sih. Tempat belanja lain yang suka aku datengin adalah Balubur Town Square (Baltos) karena di sana banyak jualan pernak-pernik prakarya yang harganya bersahabat dengan kantong siswa. Kalau mau belanjaannya bisa ditawar, datang aja ke Pasar Baru. 

Tempat lain buat having fun adalah Trans Studio, di mana kamu bakal naik wahana-wahana yang berhubungan dengan acaranya Trans Corp kayak Jelajah, Bolang, bahkan Dunia Lain. Yang pengen upgrade fashion style-nya, silakan datengin Jalan Riau karena di sana factory outlet udah berjejer. Atau di Jalan Cihampelas karena banyak jeans. 

Bosen belanja? Ke museum, yuk! Ada Museum Geologi di Jalan Diponegoro (seberang Taman Lansia), ada Museum Pos Indonesia di Jalan Cilaki (kalo dari Museum Geologi tinggal nyeberang, hehe), dan juga Gedung Merdeka, tempat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika. Sejak Ridwan Kamil memimpin Bandung, banyak tempat publik yang awalnya uninviting kemudian dimodifikasi sehingga bisa jadi tempat yang nyaman buat bersantai seperti Taman Jomblo, Taman Musik, Taman Film, dan Alun-Alun. 

Mau tempat nongkrong yang lain? Coba deh cek Top 7 Tempat Nongkrong Favorit Saya di Bandung.

Information Center

Bingung ke Bandung mau ke mana aja? Atau bingung kalo ke sini atau ke sana harus naik angkot apa? Berikut tiga situs yang sering aku buka jika kebingungan di Bandung:



Dari aplikasi ini, kita dimudahkan buat cari transportasi publik ke tempat tujuan kita. Seperti pada gambar, misalkan aku pengen berangkat dari Pribadi ke Museum Geologi. Tinggal ketik nama tempat, kemudian peta dan angkotnya langsung bisa diketahui. Mudah kan? Selain di Bandung, aplikasi ini juga bisa digunakan di Jakarta, Depok, Surabaya, dan Malang.



Di sini tersedia berita-berita terkini mengenai Bandung. Dari sini juga kita dapat mengetahui event-event yang akan berlangsung di Bandung. Selain informasi tentang Bandung, banyak pula informasi umum yang bermanfaat dari sini. 

3. Twitter @infobdg

Yang punya twitter dan tinggal di Bandung, nggak afdol rasanya kalo ngga ngefollow @infobdg. Di akun ini, segala info soal Bandung mengalir jaya! Seperti berita lalu lintas, kuliner, event, pencurian, bahkan kebakaran. Dan kalo males ngesearch di Google, mention aja akun ini trus tanyain pertanyaan yang pengen kamu ajukan. Nanti, pertanyaannmu akan di-retweet dan dijawab oleh followers @infobdg yang lain.


Mungkin itu saja bahasan saya soal Bandung. Perantauan selanjutnya.....


Perantauan 2: Kumaha Damang? :) Perantauan 2: Kumaha Damang? :) Reviewed by Audi on September 02, 2015 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Thanks for coming! ^^
Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu untuk menghindari komentar spam.

Diberdayakan oleh Blogger.