Tak terasa kini kita sudah berada
di penghujung tahun 2015. Rasanya baru aja kemaren aku berdiri bengong
ngejagain wall of fame di acara tahun
baruan kampusku. Ahsudahlah.
Seperti perkiraanku di awal tahun
kemaren, up and down pasti ada. Ada
saat aku stress banget, tapi tekanan itu kemudian digantikan dengan having fun di kemudian hari. Kronologis
hari-hari yang aku jalani sepanjang tahun ini ada di diary. Lengkap dengan baper-bapernya.
Tapi nggak bakalan aku tumpahin semua di sini, lah. Gila aja -___-
Yang paling perlu digarisbawahi
di tahun ini adalah umurku sudah
genap 20 tahun. Biarpun aku bilang bahwa I’m forever 17 deep inside my heart. Tetapi, tentu saja aku nggak
bisa melawan umur biologis yang semakin bertambah setiap harinya. Jujur,
perpindahan umur ini sebenarnya agak ngebikin aku sedih juga. Apalagi kalau aku
pikir-pikir lagi, kok di umur belasan
aku kayak nggak ngapa-ngapain, sih? Ini sumber baper paling utama. Karena
itulah aku bertekad pengen mewujudkan berbagai impian masa kecilku di umur
segini.
Selain berkepala dua, ada
beberapa hal lagi yang aku alami di sepanjang 2015:
Gelar Akademik
![]() |
Yeay lulus! |
Arsenal dan Problematikanya
Nggak cuman aku doang yang dapat
gelar. Arsenal juga bisa dapat gelar! Tahun ini, FA Cup dan Community Shield
sukses dipertahankan, ditambah lagi dengan Barclays Asia Trophy dan Emirates Cup. Total ada empat tropi. Namun, di balik gelar
tersebut, para pemain Arsenal masih aja sering kena cidera.
Yang paling ngeselin dari Arsenal
di tahun ini adalah pergerakannya di bursa transfer musim panas. Aku
bela-belain begadang sampai jam 12 malam mantengin Twitter dengan keyword
#DeadlineDay #Arsenal dan nggak dapet apa-apa selain capek. Capek hati. Udah
mah transfernya Petr Cech lambat banget launching-nya,
ditambah lagi kenyataan bahwa doi cuman satu-satunya pemain baru di Arsenal.
Padahal rumor-rumor Benzema, Pato, Cavani, dan segala macem rumor pemberi
harapan lainnya berseliweran tanpa kasihan. Sebagai fans yang cuman bisa bacot
di sosmed, aku mah apa atuh nyak.
Tapi nggak disangka-sangka,
dengan kehematan inilah Arsenal berhasil menjadi tim langganan empat besar yang
masih setia nongkrong di empat besar pada saat era-era tim sejenis Leicester
City, West Ham United, dan Watford berhasil menembus dominasi tim papan atas. Arsenal
masih mending dibandingin sama nasibnya Manchester United, Liverpool, apalagi
Chelsea yang udah mulai kegusur. Di Liga Champion pun Arsenal masih
beruntuuuuuung banget bisa lolos lagi ke 16 besar, meskipun ntar lawannya
Barcelona, heuheu. Dan di beberapa pertandingan, Petr Cech bener-bener megang
peran kunci. Rasanya kalo nggak ada dia, Arsenal mungkin udah gimana-gimana. Ya Allah jenius amat Wenger ini ternyata.
Nyesel dah suudzon mulu.
Organisasi Kampus
Nggak nyangka aja kalau aku bakal
diterima di beberapa organisasi kampus. Dan aku juga nggak nyangka ternyata
ngebagi waktunya juga lumayan susah. Sebagai orang yang gampang banget overthinking, terkadang beberapa urusan
sekaligus udah cukup ngebikin stress. Rasanya pengen melarikan diri ke London
buat liburan. Duh. Tapi kalo diingat lagi, lucu aja sih, hehehe.
Awal tahun ini, aku sudah jadi
panitia tahun baru. Kemudian, aku juga jadi panitia IPTEK Expo yang
diselenggarakan dari April sampai Mei. Parahnya, aku ditunjuk sebagai
penanggungjawab salah satu lomba, tepatnya Lomba Cerdas Cermat. Dan kalo aku
bayangin itu masih kebayang konyolnya gimana. Wkwkwk. Aku masih ingat gimana perjuangan
nyusun materi soal sampai nggak tidur malam. Trus juga sering banget
teman-teman sesama panitia jadi korban kebeteanku gara-gara beberapa hal
berjalan di luar ekspektasi. Belum lagi pas lomba berlangsung. Yah, begitulah.
Selain itu, acara besar lain yang
berlangsung adalah Pentas Seni (Pensi). Nah, ini adalah momen di mana aku
pengen banget ngubah diriku jadi organisme aseksual yang dapat membelah diri.
Kebagi banget! Setidaknya, aku harus menyumbang tenaga di enam tempat. Lalu
beberapa di antaranya akhirnya aku eliminasi demi prioritas, terutama sebagai
panitia Pensi sendiri.
Oh, ya, di Pensi juga itu pertama
kalinya aku tampil dalam Marching Band! Meskipun cuman ngebawain dua lagu.
Selain Pensi, kami juga tampil di acara Dies Natalis kampus.
Mewakili Kampus
Sebagai salah satu perguruan
tinggi kedinasan (PTK), kampusku juga ikut meramaikan Olimpiade Perguruan
Tinggi Kedinasan (OPTK). Aku pernah intensif dipersiapkan buat ikut Scrabble.
Persiapannya dengan melakukan sparring ke PTK lain seperti STIS dan STAN. Tapi,
pada akhirnya aku malah ikut Karya Tulis Ilmiah bersama Kak Say Marina dan
Rilly. Lucu banget kalau ingat struggling-nya
kayak gimana. Sampai jauh-jauh ke UI buat studi pustaka. Trus juga nekad ke
Pasar Minggu buat nganter hardcopy.
Selain itu, aku juga nggak tau
entah bagaimana tiba-tiba aku bisa diikutsertakan dalam Lomba Cerdas Cermat
Islami dalam rangkaian Festival Islami Ala Statistisi (FISI) di STIS. Aku satu
tim dengan Kak Indah dan Fania. Sedangkan di tim lain ada Kak Umi, Nindya, dan
Sari. Nggak menang juga, sih. Tapi aku nggak nyangka berkat ikut lomba ini aku
jadi ketemu sama teman SMP-ku, Tati. Kapan-kapan jalan bareng, ya!
Kalian Mungkin Pernah Liat Aku di TV
Kalau liat acara TV yang ada
penontonnya, sering banget, kan, kalian liat anak mahasiswa pake almamater trus
meramaikan dengan tepuk tangan? Well,
mungkin kalian juga pernah liat aku pakai seragam. Di waktu luang kampus, aku
dan teman-temanku sempat jadi penonton di beberapa acara TV. Aku sendiri pernah
jadi penonton di Mata Najwa edisi “Menolak Bungkam” Metro TV, Hitam Putih Trans
7, dan Mencari Negarawan Kompas TV. Tbh, ketika aku datang ke beberapa stasiun
TV tadi, aku langsung teringat dengan cita-cita lamaku. Trus baper. Oke.
![]() |
Nebeng duduk di bangkunya Mbak Najwa |
I’m A Witness of Some Amazing Events!
Siapa sangka ternyata di tahun
ini Audi akhirnya dapat mewujudkan keinginan masa kecilnya, yaitu menonton
pertandingan bola secara langsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Tepatnya ketika AS Roma melakukan turnya. Impian masa kecil lain yang terwujud
adalah menonton pertandingan bulutangkis level dunia secara langsung. Pokoknya,
di sela-sela waktu luang, aku bisa hadir ke beberapa event menarik dan bisa
bertemu banyak orang. Tetapi yang paling berkesan adalah dua hal yang aku
sebutin tadi.
Berkah Ngeblog
Ada dua hal di tahun ini yang
membuatku semakin termotivasi untuk lebih serius ngeblog. Pertama, aku diundang
untuk meliput sebuah pameran teknologi yang diadakan oleh GE Garages di Ciputra
Artpreneur Jakarta. Kedua, aku berhasil mendapat hadiah utama, yaitu laptop
Acer, dalam acara Workshop Blogger UI! Kalau dipikir lagi, jika bidang ini
lebih serius aku dalami, hasil yang aku dapat bakalan lebih dari yang tadi,
kan? We’ll see.
![]() |
Laptop gratis |
Reuni!
Aku pernah bilang bahwa salah
satu alasanku nggak betah di tempat lama adalah karena susahnya akses untuk
bertemu teman lama. Ketika aku pindah ke daerah barat pulau Jawa, di sinilah
aku bisa temu kangen berkali-kali.
Temu kangen yang paling kerasa
suasananya adalah ketika ada International Festival of Language and Culture
yang diadakan pertama kalinya di Taman Ismail Marzuki. Selain aku bisa kenal
dengan salah satu seniorku yang anak Pasiad, aku juga ketemu sama teman-teman,
kakak kelas, adek kelas, serta guru-guruku sewaktu SMA! Selain itu, banyak juga
anak Pasiad yang datang dengan seragam merah-merah sehingga benar-benar terasa
suasana Pasiad-nya.
Ada pula meet up maksa-tapi-nekad di Bandung. Aku ketemuan sama teman
sefrekuensi: Zeini, Rofi, Ninda, dan Zakiah. Sempat temu kangen sama guru di
sekolah juga. Tak lupa bernostalgia sama mantan calon kampus di Jalan Ganesha.
Hedeh.
Dan meet up lainnya dilakukan di McD dekat kampus STIS. Ketemu lagi,
deh, sama Zeini. Selain itu ada Kak Sita, teman nonton bola waktu di asrama
Pribadi, serta special guest yang
jauh-jauh datang dari Jepang, Galih. Pokoknya seneng banget bisa sering meet up sama teman lama. Setidaknya bisa
istirahat dulu dari urusan kampus.
Itu adalah sebagian besar hal
yang aku ingat sepanjang 2015 ini. Ada beberapa kesimpulan yang bisa aku dapat:
·
Being too
honest is bad sometimes. Too honest here is referred to expressing what I
exactly feel on my face. I often feel kind of depressed, insecure, anxious, and
many other bad feelings and I just showed it to everyone so they might feel
very bad toward me. So, I think I can just start to learn how to smile in every
condition I have. Well, it could be my tomorrow’s resolution.
·
Letting go
of something could be the best choice. Okay, it’s not only about “loving
someone” or anything like that, but it also about dreams. Yeah, if you read my
previous blog post or my social media, you’ll know that I was a
very-passionate-soon-to-be-full-time-sport-journalist but I can’t. Now, I’m
trying to live in my new life, facing my new obstacles, and also taking
chances to do what I love to do.
·
I’ve found
my true passion! No need a longer explaination for this, right?
Mengingat masa lalu emang bagus
buat pembelajaran. Tapi kalo bapernya berlarut-larut juga nggak baik, kan?
Setelah ini akan ada resolusi 2016. Stay
tune!
Throwback 2015: “Kepalaku Kini Ada Dua!”
Reviewed by Audi
on
Desember 30, 2015
Rating:

wihhh....keren kereen...semangat ah...di 2016
BalasHapusSemangat mbak!
Hapus