Ternyata Sukses Itu Sederhana...


Kata "sukses" memiliki banyak definisi. Tolak ukur kesuksesan pun tergantung pada masing-masing individu. Tetapi, kata "sukses" secara umum itu lebih banyak diukur dengan materi, seperti kekayaan, jabatan, serta prestasi.

Well, aku juga nggak menyangkal bahwa salah satu indikator sukses memang bisa dilihat dari materi. Aku pun ngebayangin bahwa aku sudah sukses jika bisa dapat gaji bulanan, bisa membiayai keuangan keluargaku, mendapat beasiswa kuliah di luar negeri, serta meniti puncak karier. Pokoknya sukses itu muluk banget buatku. Aku merasa bahwa perlu waktu yang panjang untuk mencapai kesuksesan itu.

Kemudian, sebuah tulisan blog menyadarkanku.

Adalah Anistia Malinda Hidayat a.k.a Isti dengan blognya nonanistia.blogspot.co.id. Dia mendeskripsikan 15 orang anggota organisasi IPTEK dan Jurnalistik angkatan 2014 (selain dia) di salah satu tulisan blognya yang berjudul: Garda Muda IPJ STMKG. Karena aku adalah salah satu anggotanya, dia juga tak lupa mendeskripsikanku. Beginilah pendapat dia terhadapku:

Yang kedua adalah dia partner in crazy aku masalah seminar, kelas luar, workshop, dan segala sesuatu yang terkait out campus learning lah. Namanya Audia Azizah Azani. Jadi Audi sama aku itu memang suka banget belajar di luar kampus, mengenal lebih banyak orang, dan menambah relasi baru. Yaa, sambil modus-modus dikit lah biasanya wkwk. Ohiya, hal yang paling aku suka kalau lagi ngobrol sama dia adalah general knowledge-nya yang begitu kaya banget. Jadi terkadang aku malah yang belajar banyak hal dari dia. Di antara kesemua anggota IPJ 2014, Audi itu yang paling rajin blogging makanya kalau deket-deket dia aku jadi ikutan rajin blogging juga hehe. Terakhir buat dia, “You deserve the best beibi, jadi buat apa galau wkwk {}”

Serius, Ti, aku bener-bener terharu banget karena akhirnya ada yang ngasih feedback secara terbuka tentang aku! 

Ada beberapa kalimat yang aku garisbawahi:

  • ...aku malah yang belajar banyak hal dari dia...
  • ...Audi itu yang paling rajin blogging makanya kalau deket-deket dia aku jadi ikutan rajin blogging juga...
  • ...You deserve the best...

Di poin pertama dan kedua, aku diyakinkan bahwa aku bisa menularkan energi positif kepada orang lain. Hal ini menyadarkanku bahwa ternyata hal positif yang aku lakukan bakalan lebih bermakna jika ditularkan kepada orang lain. Percuma, kan, kalo berhasil sendirian tetapi nggak bisa ngasih manfaat kepada orang lain.

Sedangkan pada poin ketiga, kalimat tersebut, aku yakin, dilatarbelakangi oleh curhat yang nggak bisa aku paparkan di sini. Soal cowok juga, sih. Intinya, dia pengen bilang kalo pasti ada orang lain yang lebih baik dari doi. That's why I have to move to a better level of myself, so I could get a guy who is on the same level (or better) with me. A guy who deserves me the most.

Karena testimoni dari dia, aku merasa sukses! Yang pastinya, sebuah kesuksesan dengan definisi yang cukup sederhana namun dengan kerja keras yang harus dilalui dalam pengaplikasiannya.

Jadi, sukses buat Audi itu adalah....

  • Memberi manfaat dan inspirasi bagi orang lain. Karena hal itulah yang membuat kelahiran kita akan sangat disyukuri. Tak hanya oleh orang tua kita, tetapi juga oleh orang-orang yang mendapatkan manfaat dan inspirasi bagi kita. 
  • Sanggup bangkit dari keterpurukan. Minimal cuman sekadar hidup sebagai orang biasa, lah. Dan yang paling penting, keterpurukan itu kemudian dimanfaatkan sebagai titik balik the new extra positive version of mine. Intinya adalah sebuah transformasi diri ke arah yang lebih baik.

Jika kedua sukses yang aku sebutkan itu bisa aku lakukan, aku yakin kalo kesuksesan dalam bentuk materi akan datang sebagai bonus. Karena bagiku, tujuan utama sebuah kesuksesan adalah perasaan bahagia.

Kamu boleh memiliki argumen lain mengenai ini. Sekali lagi, aku menuliskan ini berdasarkan pendapatku sendiri. Terima kasih banget buat Isti yang udah nulis testimoni tentang aku dan teman-teman IPJ lainnya.



Oh, ya, ini bonus deskripsi aku tentang Isti.

Isti yang di belakang

Di kesan pertama aku ngeliat Isti, aku udah ngeliat sisi classy-nya dia. Entah dari apa. Mungkin karena punya kharisma, wkwkwk. Menurutku, Isti itu juga kaya diksi. Pokoknya, dia kalo bikin tulisan (terutama yang serius-serius) pasti diksi yang dipilih itu diksi yang nggak biasa. Pinter ngomong juga. Trus sering punya ide buat ngebikin suatu perubahan atau mendobrak tradisi (halah bahasanya). Teman baper yang seru, deh, pokoknya! Pesan buat Isti: cepat move on, yak. :))





Ternyata Sukses Itu Sederhana... Ternyata Sukses Itu Sederhana... Reviewed by Audi on Januari 24, 2016 Rating: 5

8 komentar:

  1. Tulisannya Isti bisa dilihat di mana ya? Jadi penasaran..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Blognya sudah saya cantumin di tulisan kok mbak ^^
      silakan dicek

      Hapus
  2. hmm.. setuju juga sih sama pendapatmu tentang sukses itu perasaan bahagia.
    walau tak bisa bohong juga kalo masih nganggap sukses itu dilihat dari prestasi, maupun materi tapi kalo gak bahagia ya bisa di bilang percuma.
    bener juga kalo gak bisa ngasih manfaat serasa percuma.

    BalasHapus
  3. Kalau kata dosen kewirausahaanku, sukses itu intinya bukan hasil akhir, tapi kebahagiaan jika kita melakukan proses dengan langkah yang benar *buka buku catatan kuliah wkwkwk

    Yaaaaak, intinya sih bener. sukses itu sederhana :) semangat buat kamu mbak :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, nyamain sama materi kuliah wkwk. Sipsip makasih mas. semangat jugaa :)

      Hapus
  4. Aaaah~ suka definisi suksesnya : Memberi manfaat dan inspirasi bagi orang lain dan sanggup bangkit dari keterpurukan. :D

    makasih postnya :D inspiring :D
    semangat Audia! Semoga makin sukses :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke mbaak sama-sama.
      Sukses juga ya mbaaak ^^

      Hapus

Thanks for coming! ^^
Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu untuk menghindari komentar spam.

Diberdayakan oleh Blogger.