Sebelumnya,
aku tidak pernah membayangkan bahwa Bitung, sebuah kota yang berada di ujung
utara Pulau Sulawesi, akan menjadi kota domisiliku. Saat aku menulis tulisan
ini, sudah dua minggu lamanya aku menjalani kehidupan di tempat ini. Budaya,
adat istiadat, serta kebiasaan yang dijalani oleh masyarakat lokal masih sangat
baru buatku sehingga aku perlu menyesuaikan diri agar bisa berbaur. Yang aku
syukuri, lingkungan tempat tinggalku serta lingkungan kantorku diisi oleh
orang-orang yang ramah. Mereka tak sungkan-sungkan memberiku penjelasan
mengenai cara bertahan hidup di Bitung, tak terkecuali tips untuk mencari
makanan halal.
Yap,
jadi ini juga pertama kalinya aku menjadi minoritas di tempat perantauanku.
Jika biasanya aku bisa bebas berkeliaran buat wisata kuliner sendirian with no hesitation, kali ini aku
memerlukan petunjuk dari guide jika
ingin membeli makan di sebuah tempat. Karena itulah baik teman kompleks maupun
teman kantor sudah memberi beberapa rekomendasi tempat makan yang makanannya
insya Allah halal. Salah satu makanan yang sudah aku coba adalah nasi kuning
yang dijual dekat kantor. Satu bungkus nasi kuning bisa didapatkan dengan harga
5000 rupiah saja. Nasi kuning ini biasanya terdiri atas nasi, abon ikan, telur,
kacang, dan sambal. Tak lupa pemilik warung juga menambahkan kerupuk sebagai
pelengkap. Lumayan, lah, bisa mengisi perut.
Menyantap
nasi kuning di banua orang selalu membuatku teringat dengan nasi kuning yang
biasa jadi santap pagiku di kampung halaman, Kandangan. Sebelum aku tinggal di
Bandung, aku pikir semua nasi kuning di Indonesia itu penyajiannya sama dengan
nasi kuning di Kandangan. Ternyata, setiap daerah memiliki nasi kuningnya
sendiri!
Nasi
kuning yang aku rindukan itu adalah Nasi kuning khas Banjar, atau biasa juga disebut
Nasi Kuning Masak Habang. Yang bikin kangen itu terutama masak habang-nya. Masak habang
jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia memiliki arti sambal merah. Meski ada embel-embel sambal di masakan ini, makanan
ini tetap bersahabat banget, lho, sama lidahnya orang yang nggak bisa makan
pedas. Bahkan rasanya agak manis. Soalnya, masak
habang nasi kuning ini ditambah dengan gula merah sebagai penyedap rasanya.
Nasi
Kuning Masak Habang umumnya disajikan dengan formasi nasi kuning + lauk utama +
masak habang. Lauk pelengkap nasi kuning pun beragam. Jika ingin nasi kuningnya
Banjar banget, iwak haruan (ikan
gabus) bisa jadi pilihan utama. Selain ikan ini, kita juga bisa melengkapi Nasi
Kuning Masak Habang ini dengan telur dan ayam. Bahan lain yang juga bisa
ditambahkan ke nasi kuning di antaranya adalah tahu, tempe, bawang goreng, abon
kelapa, kerupuk, serta mie.
Hal lain yang menjadi ciri khas Nasi Kuning Masak Habang adalah penyajiannya
yang sebagian besar di atas daun pisang! Kalaupun ada nasi kuning yang
dibungkus dengan kertas nasi, biasanya di dalamnya juga dilapisi dengan daun
pisang. Menurutku, daun pisang ini memberi aroma alami khas daun pisang yang
kalau dikombinasikan dengan nasi kuning menjadi terasa nikmat. Selain itu, daun
pisang juga menetralkan tampilan nasi kuning. Warna kuning terang dari nasi
bisa sedikit dipadamkan dengan warna hijau tuanya daun pisang sehingga Nasi
Kuning Masak Habang tak hanya sedap di lidah, tetapi juga sedap dipandang
sehingga yang melihat pasti tak sabar untuk menyantapnya. ^^
![]() |
Nasi Kuning Masak Habang ala ibu yang jualan di Car Free Sunday Kandangan. Syedaaap! |
That’s why, Nasi Kuning Masak Habang is so unforgettable! Beberapa ciri khas yang terdapat dalam masakan tersebut memang sukses bikin kangen. Terkadang aku berharap banget nemu bacaan sejenis Pesiar Citymag di setiap tanah perantauan yang aku tempati. Majalah ini berisi informasi seputar wisata di Kalimantan Selatan, dari tempat wisata sampai kulinernya. Bisa didapatkan secara gratis lagi! Bagi yang ingin berwisata ke Kalsel, majalah ini dapat menjadi referensi dalam memilih tempat wisata atau kuliner. Sedangkan bagi anak rantauan seperti aku, Pesiar Citymag bisa jadi majalah pelepas kangen kampung halaman, hehehe.
Jadi
penasaran, kan, mengapa Nasi Kuning Masak Habang ini begitu berkesan buatku?
Jika berkunjung ke Kalsel, makanan ini harus masuk ke daftar kuliner yang wajib
dicoba! Mendapatkannya pun sangat mudah. Hampir semua warung nasi di
jalan-jalan mencantumkan Nasi Kuning Masak Habang sebagai menu utamanya. So, grab your first Nasi Kuning Masak
Habang and feel the unforgettable!
Unforgettable Nasi Kuning Masak Habang
Reviewed by Audi
on
Maret 18, 2016
Rating:

Selamat menikmati hari hari di kota yg baru ya mbak. Makan nasi kuning panas pas musim hujan kyk sekarang emang pas :)
BalasHapusHehe iyaa makasih mbaak. Iya, boleh tuh dicoba hujan2 maem naskun hehe
HapusKirain nasi kuning itu khas Bandung
BalasHapusNasi kuning everywhere kok mbak ^^
HapusJadi pengen nyobain nasi kuning masak habang, apalagi kalau super pedas ^^
BalasHapusKalo mau super pedas, saranku sih bikin sambel sendiri trus kasih bon cabe hehehe
HapusPakai daun pisang gitu, tambah nikmat bener dehhh
BalasHapusIya mbak. Perlu dicoba lah (y)
Hapusmaknyus
BalasHapusDulu waktu kuliah aku pernah masak ikan masak habang, tapi karena di bandung ikan gabusnya susah jadi praktik masaknya pakai ikan dori.
BalasHapusJangankan audi yang suka, aku aja orang bandung suka bumbu habang ini, ga pedes soalnya hehe
Ah jadi laper deh, dan pengen masak hahaha
Waah seneng deh ada orang non-kalsel yang senang makanan banjar ^^
HapusIya mbak, nggak pedes-nya emang top banget hehe. Selamat memasak~
Aku membaca ini di saat yang tidak tepat. Ini sudah malam, dan aku jadi lapar. Kurasa aku pernah coba, tapi gak yang di Kalsel juga sih hehehe
BalasHapusHehe maapkeun jadi bikin mbak laper :D
HapusNggak di kalsel? Wah, jadi nasi kuningnya udah nyebar dong
Di kaltim rata rata nasi kuninganya ada bumbu merahnya juga kebanyakan penjualnya juga orang banjar. Batu yah gue kalo namanya nasi kuning masak habang
BalasHapusiya kak, kalo di banjar sebutannya nasi kuning masak habang. ^^
Hapusalhamdulillah deh ada yang jadi tau lagi hehe
wah nasi kuning masak habang memang sangat populer di kalimantan apalagi di padukan dengan masak habang iwak haruan, rasa yang tiada duanya akan bersatu dalam seporsi nasi kuning #jadi laparrrrr
BalasHapusSetuju bangeeet. Mikirin nasi kuning ini emang suka bikin laper, apalagi kalo posisi lagi jauh dari banua huhu
Hapushaha emang nasi kuning selalu enak di lidah, apalagi di makan pada waktu pagi dengan segelas teh panas dan nasi kuning yang masih panas itu rasanya enak banget tidak ada duanya pokoknya.
BalasHapusSemoga menang ya Lombanya hehe
Duh, baca komen sambil bayangin aja udah laper heeee.
HapusSip sip, aamiin... makasih yaaa ^^
kangen nasi kuning masak habang iwak haruan, nasib perantauan, makasih artikelnya mbak.
BalasHapussama-sama mbak ^^
Hapus