Bulan Mei udah mau berakhir! Bentar lagi ketemu sama bulan Ramadhan. Tahun ini bakalan jadi puasa pertama di kota mayoritas nonmuslim dan kayaknya bakalan jadi lebaran pertama tanpa keluarga. :( Well, I wish everything would be alright. Yang penting, mah, ibadahnya bisa lebih berkualitas dari tahun-tahun sebelumnya. Setuju, nggak? Hehe.
Oke, sesuai jadwal blog, aku pengen berbagi pengalaman di hari Jumat yang insya Allah barokah ini. Kalau membaca dari judul postingan ini, mungkin banyak yang nggak percaya. Kok Audi yang emotionless gini bisa hampir jadi bintang film, sih?
Ini judul buat bikin sensasi doang, ya? - Nggak! Based on my true story!
So, percaya nggak percaya, aku emang pernah (hampir) jadi bintang film. Dapat tawarannya dari orang Denmark lagi! Tapi jangan pikir filmnya itu semacam film Avengers atau Star Wars gitu. Duh, mimpi banget, wkwk. Filmnya itu film dokumenter!
Ceritanya begini. Suatu sore, aku nerima friend request di Facebook. Nama orang yang ngajuin friend request itu kayaknya asing. Maksudnya nama-nama orang luar gitu. Aku biasanya jarang langsung nerima friend request. Tapi mungkin gara-gara nggak ada kerjaan, friend request-nya langsung aku terima. Tak lama setelah itu, dia nge-message seperti ini:
Terjemahan:
Halo Audia,
Aku dari --- Denmark. Aku pernah denger cerita kamu dan kayaknya ceritanya tuh bener-bener mengagumkan, deh! Kami tertarik, nih, buat ngajakin syuting video sama kamu. Kami pengen tahu lebih banyak soal kamu dan pengen tau juga kalo ada hal lain yang bisa bikin kamu tertarik.
Kami tertarik buat syuting sebuah film dokumenter pendek tentang kamu dan kerjaan kamu. Videonya akan dibikin oleh pihak ketiga dan nggak bakalan mencantumkan logo ---- atau berafiliasi dengan ---- tapi syuting dokumenter ini dilakukan oleh tim ----.
Menurut kamu ini menarik nggak? Kalo gitu, aku yakin kamu pasti punya pertanyaan. Tanyain aja, ya, dan aku bakalan coba buat jawab pada tahap awal ini. Kalau memungkinkan, aku pengen menelepon kamu hari ini.
Ditunggu jawabannya, yaaa~ Makasih!
(Maapkeun terjemahannya gini, wkwk)
Reaksiku ketika pertama kali menerima pesan kayak gitu: speechless!
Tapi karena masih nggak percaya, aku langsung googling aja nama orang yang ngirim message itu beserta media yang dia catut. And.... she's real!
Aku tentu saja tertarik. Karena itulah chat aku lanjutkan dengan menanyakan film tentang apa yang akan dibikin serta alasan kenapa aku yang dihubungi. Ternyata, mbak itu membaca tulisanku tentang peristiwa bom Sarinah yang pernah muncul di Bangkok Post Learning. Jika belum membaca tulisannya, klik link ini.
Secara garis besar, tulisan itu menceritakan tentang fenomena media sosial yang muncul setelah terjadinya teror bom. Aku nggak mengalami peristiwa bom secara langsung. Namun ketika peristiwa terjadi, aku lumayan dekat dengan tempat kejadian. Kejadiannya di Sarinah sementara saat itu aku sedang berada di Perpustakaan Nasional Salemba. Kalau di Google Maps, jarak kedua tempat itu sekitar 5 kilometer. Jadi, aku masih bisa ngerasain terornya, lah. Lalu aku jelaskan perihal ini kepada si mbak.
Dan kayaknya mbak itu tiba-tiba ilfil.
Dia nanya, "Kamu ada kenal nggak sama orang yang mengalami langsung kejadian itu?"
Aku jawab, "Nggak."
Udah, selesai.
Say goodbye to my shooting opportunity!
Sayang banget. Padahal udah ngebayangin bakalan ada bule yang tiba-tiba datang ke kantor trus bawa kamera profesional dan merekam kegiatanku bolak-balik taman alat ngeliatin termometer ataupun memandang awan. Halah.
Tetap saja meskipun gagal jadi bintang film, ada pelajaran yang bisa aku petik dari sini. Bahwasanya menulis itu bisa membawa kita pada peluang untuk melakukan hal baru. Seperti batu loncatan untuk mencapai hal yang lebih besar. Pengalamanku ini cuman contoh kecil banget. Banyak orang yang dapat mencapai kesuksesan karena menulis. Seperti pengalaman seorang Kompasianer yang mendapat beasiswa ke Amerika karena beberapa tulisannya di Kompasiana. Para penulis yang mampu menarik produser film untuk memfilmkan karyanya juga udah nggak keitung lagi jumlahnya.
So, don't stop writing! Kesempatan yang lebih gede lagi akan datang di kemudian hari! :)
Pengalaman Gagal Jadi Bintang Film
Reviewed by Audi
on
Mei 27, 2016
Rating:

Wihh...hampir jadi bintang film. Eh, itu gk jadi gara gara kamu gk kenal sama orang yg ngalamin kejadian langsung, ya ?
BalasHapusNggak jadinya itu lebih karena akunya yang nggak ngalamin kejadiannya secara langsung wkwk.
HapusItu si mbak nanya orang lagi soalnya pengen ganti narasumber :))
Keren mbak, tulisannya sampai ngena sama tu bule. Sukses terus ya mbak
BalasHapuscuman ngena doang hehe. yup, terima kasih mbak. sukses juga buat mbaknya :)
HapusAstaga. Masa sih setelah dijawab nggak, si mba Denmark langsung mutusin hubungan? That's so unprofessional (bagiku sih). Tapi tulisannya emang bagus mba. The power of writing eh? sampai bikin bule tertarik. Mau dong mba tulisanku dikritik :) Kasih masukan gitu.
BalasHapusngga mutusin banget sih, pokoknya dia langsung diem. trus pas aku tanyain lagi soal kelanjutannya baru dia jawab :)))
HapusSo, don't stop writing! Kesempatan yang lebih gede lagi akan datang di kemudian hari! :) ----> suka bagian ini.
BalasHapusSering dpat tawaran "uprofesional" mengutip kata Mbk Ratri yg komen di atas. Begitu dibalas ngilang gk ada kabar :))
Yang penting tetep optimis, yg lalu yowes hihihi
Salam kenal mbak :)
hehehe. nggak papa deh mbak. dapet unprofesional dulu ntar diasah lagi lama-lama juga dapet yang profesional. Aamiiiin.... hehe.
Hapussalam kenal juga mbak april :)
Meskipun ngga jadi, seenggaknya tulisannya udah 'dilirik' ya kak.
BalasHapusYok ah, jangan berhenti menulis!
iyaa, syukuri ajahhh.
Hapussip, sip, semangat ya! :)
Ow, cari saksi mata untuk dijadikan pemeran utama sepertinya mereka ya.. Eh lain kali kalo ada lowongan mbok saya dikasih tau, jadi figuran atau hantu ya nggak papa wis..
BalasHapusnah, gitu kayaknya.
Hapuswkwkwk
Yosh. Don't stop writing. Makasih tularan semangatnya ya Mba.
BalasHapussiiip sama sama ^^
HapusWaaa nice sharing banget auuuu! tetep semangat dan dont stop writing yak! meski ga ada yang baca heuheu :D
BalasHapusyaps (y)
Hapusthat's why we have to share our blog post biar ada yang baca ^^